Kamis, 14 Agustus 2008

KAS KORMAR SAMBUT INKAI BUMI MARINIR CILANDAK

INKAI BUMI MARINIR CILANDAK
KORMAR (16/7) - Kepala Staf Kormar Brigjen TNI (Mar) Baharudin sambut kedatangan Mayjen Mar (Purn) Djoko Pramono sebagai Pelindung INKAI Ranting Bumi Marinir Cilandak bersama rombongan panitia, anggota, dan putra-putri yang tergabung dalam Ranting Bumi Marinir Cilandak di gedung Mako Kormar, Jum’at (13/7).

Ranting Bumi Marinir Cilandak didirikan pada tahun 1970 oleh bapak KKO Umar Sumidonoto (Almarhum) pada saat menjabat KS Paskoarma, Di gedung bioskop KKO (sekarang menjadi Plaza Cilandak). Para anggotanya adalah putra-putri keluarga besar KKO (Marinir), ditambah Karang Taruna Yalasena serta anak-anak panti asuhan Yos Sudarso.

Karena Ranting Bumi Cilandak (BMC) tidak mempunyai gedung khusus untuk latihan, dari mulai berdiri terjadi perpindahan tempat dari gedung bioskop KKO ke gedung SDN 01 pagi, namun gedung tersebut pun dipugar untuk dibangun Balai Prajurit (BAPRA) dan sampai sekarang latihan diijinkan di halaman BAPRA. Latihan rutin dilaksanakan setiap hari Rabu dan Minggu, pukul 16.00 sampai dengan 18.00 bertempat di Lapangan Parkir Gedung Balai Prajurit. Latihan tambahan untuk team atlet Ranting Bumi Marinir Cilandak dilakukan setiap hari Jum’at di Mila Fitnes, jalan Raya Gandul.

Tujuan dari pada kegiatan latihan Olah Raga Beladiri (INKAI) para remaja dapat menyalurkan bakat dan prestasi beladiri karate melalui pertandingan antar ranting, cabang, daerah dan Nasional, yang mampu membawa nama baik ranting Bumi Marinir Cilandak dan lingkungan sekitarnya.

Prestasi yang diraih kejuaraan Kasad Cup, SEA Games, Fatmawati Cup, FORKI DKI, Gubernur Cup, Piala SIWO DKI, Kejurnas INKAI di Bali, dan Kejuaraan antar ranting INKAI.

Karate:INKAI Way Kanan Gelar Kenaikan Tingkat

BANJIT (Lampost): Sebanyak 94 karateka yang tergabung dalam INKAI Way Kanan mengikuti ujian kenaikan tingkat, Minggu (29-4). Selain untuk menggembleng kemampuan karateka yang rata-rata masih duduk di bangku sekolah dasar sampai menengah atas itu, ujian kenaikan tingkat ini juga dimaksudkan sebagai pencarian bibit atlet andal.

Kenaikan tingkat yang diadakan di SMKN Banjit, Way Kanan, itu di bawah tim penguji yang dipimpin Rahmat dan Hunaidito. Dalam ujian kenaikan tingkat dan penurunan kyu itu, juga diikuti beberapa atlet yang pernah menyabet medali dalam berbagai kejuaraan.

Karateka sabuk putih yang mengikuti ujian sebanyak 41 orang, sabuk kuning (20), sabuk hijau (15), sabuk biru (2), dan cokelat (6). Mereka berlomba-lomba menampilkan gerakan-gerakan terbaik, sehingga kenaikan tingkat itu dapat mereka raih.

Syukri, pembina karate SMKN Banjit yang juga kepala sekolah yang sama, mengatakan ujian kenaikan tingkat itu diikuti karateka se-Way Kanan. "Kita pautut berbangga, sudah banyak anak-anak kita yang sudah mampu menyumbangkan kemenangannya dalam seni bela diri. Semua itu sudah dibuktikan dengan membawa pulang medali, baik berupa emas, perak, dan perunggu," katanya.

Usia bukan hambatan bagi karateka itu untuk mengembangkan bakat masing-masing. "Kalau saudara-saudara dan anak-anaku semua datang hanya saat ujian kenaikan tingkat seperti ini bukanlah solusi yang paling baik. Karena, yang kalian kejar bukan hanya sabuk, tapi prestasi."

Rahmat, salah seorang pelatih, mengharapkan pemerintah daerah khususnya KONI setempat, dapat memberikan dukungan penuh pada pembinaan karate. "Jangan sampai kita lalai dengan pembinaan. Atau malah saat ada perlombaan atlet kita malah disabet orang. Kalau seperti ini, salah siapa, kenapa potensi yang ada disia-siakan," katanya.

Menurut dia, karateka di Way Kanan perlu dorongan dan pembinaan secara rutin. "Ya kalau tidak diperhatikan, siapa pun pasti lari. Apalagi mereka merasa dibutuhkan tentunya." n ENO/O-1

UNILA Cup:Inkai Lambar Meraih 5 Emas dan 1 Perunggu

LIWA (Lampost): Institut Karatedo Indonesia (Inkai) Cabang Lampung Barat (Lambar) pada pertandingan Unila Cup ke-4 tahun 2007 yang berlangsung di Bandar Lampung, hingga Minggu (8-4), sudah meraih 5 medali emas dan 1 perunggu.

Lima emas dan satu perunggu itu diraih enam karateka yang terdiri dari satu putri dan empat putra. Ulul Azmi Soltiansyah selaku pembina Inkai Lambar melalui berharap agar para peserta binaannya itu tetap menorehkan prestasi lebih banyak lagi, di mana dari 52 utusan, lima di antaranya sudah mendapat medali emas.

Kelima medali emas itu didapat dari nomor kata putri atas nama Meli dan empat medali emas lainya diraih dari nomor kata putra atas nama Rajib, Ebbel Azmi, Murpan, dan Adi Mudin. Sedangkan perunggu diraih Ilham. Keenam karateka peserta itu merupakan pelajar SMPN 1 dan SMAN 1 Way Tenong.

"Mudah-mudahan perolehan medali dari para peserta ini dapat bertambah lagi sebagai modal untuk mengikuti ajang kejuaraan Piala Mendagri mewakili Lampung yang akan digelar di Palembang 7 Juni mendatang dan Piala Mendiknas 1 tahun 2007," kata dia.

Dia menambahkan pada kejuaraan Unila Cup ini, pihaknya mengirim 52 peserta dari 570 murid yang ada.

Bagi mereka yang mendapat medali ini, kata dia, pihaknya akan memberikan tiket masuk Unila secara gratis (biaya ditanggung Inkai). Selain itu, empat peserta yang berhasil memenangkan cabang olahraga ini pada ajang pekan olahraga provinsi Lampung (Porprov) beberapa waktu lalu rencananya akan dikirim ke Solo untuk mengikuti pertandingan pra-PON yang digelar pada 27--29 April mendatang.

Mereka adalah Suryadi, Meli, dan S. Ani. Mereka akan mengikuti nomor kata beregu dan kumite kelas 60.

Suwito Mawarwati Pimpin Inkai Jatim

INKAI JATIM

INILAH.COM, Surabaya - Ignatius Suwito Mawarwati secara aklamasi terpilih sebagai ketua umum Pengprov Institut Karate-do Indonesia (Inkai) periode 2008-2012 dalam musyawarah daerah di Surabaya, Minggu (10/2).

Sebanyak 20 dari 21 pengurus Pengcab Inkai se-Jatim yang hadir dalam musda itu, sepakat memilih Suwito memimpin organisasi itu menggantikan pejabat lama Winachyu yang juga menjadi salah satu calon ketua umum.

Suwito Mawarwati yang terpilih aklamasi, justru tidak hadir dalam musda itu karena sedang berada di luar negeri. Ia hanya mengirimkan pesan singkat kepada panpel musda dan siap memimpin Inkai Jatim.

"Sebelum musda dimulai, sebenarnya banyak pengcab yang memunculkan nama calon, namun semua sepakat memilih Ignatius Suwito sebagai ketua umum baru," kata Ketua Panpel Musda, Purwanto.

Purwanto mengatakan, Suwito dipilih bukan berdasarkan latar belakangnya sebagai mantan karateka, tapi kemampuan dan kapasitasnya dalam memimpin organisasi dan perusahaan.

"Beliau pernah memimpin perusahaan besar dan bisa memasarkan produk. Kami ingin produk karate lebih marketable dan bisa diterima masyarakat," tambahnya.

Mantan Ketua Federasi Olahraga Karate Indonesia (Forki) Surabaya itu mengakui, selama ini karate kalah populer dibanding cabor lain seperti sepakbola, bola voli, basket, atau bulutangkis.

Usai musda, ketua terpilih dengan dibantu empat anggota tim formatur akan membentuk kepengurusan selambat-lambatnya satu bulan ke depan.

Sekjen PP Inkai, Hermawan Sulistyo yang ditemui wartawan usai musda mengatakan, peminat olahraga karate di Indonesia tidak kalah dibanding cabor beladiri lainnya.

"Memang kedepan perlu ada pengembangan yang lebih baik, terutama di daerah-daerah, agar olahraga karate kembali berkibar seperti tahun-tahun sebelumnya," katanya.[Ant/L2]

Profil Inkai Jakarta Timur

INKAI Cabang Jakarta Timur merupakan Cabang dari Institut Karate-Do Indonesia dibawah pembinaan INKAI DKI JAYA.

Tugas dan kewajiban INKAI Cabang Jakarta Timur adalah mengembangkan pembinaan Institut Karate-Do Indonesia di Jakarta Timur, dan tujuan dan misi utama Cabang INKAI Jakarta Timur yang harus diemban adalah:

1. Mengkoordinasikan pembinan serta mengembangkan kegiatan-kegiatan INKAI di Ranting-ranting Jakarta Timur.
2. Membina organisasi INKAI melalui ranting-ranting di wilayah Jakarta Timur
3. Peningkatan mutu dan Prestasi Atlet INKAI Jakarta Timur
4. Mengupayakan mempererat hubungan anggota INKAI di Jakarta Timur melalui pelatihan yang dilaksanakan pada Jumat malam dan Minggu pagi di Jakarta Timur.
5. Mengupayakan mempererat hubungan anggota pengurus ranting se Jakarta Timur dengan pengurus cabang, melalui rapat-rapat dan kegiatan lain di Jakarta Timur.

Tujuan dan Misi utama tersebut diatas ditunjang dengan program-program kerja pengurus cabang INKAI Jakarta Timur masa bakti 2006-2010, antara lain :

* Penataan organisasi Cabang INKAI Jakarta Timur; organisasi Ranting di Jakarta Timur.
* Peningkatan mutu atlet, pelatih, dan perwasitan.
* Menyiapkan strategi pembinaan dalam rangka mempersiapkan diri untuk menghadapi event-event tingkat Cabang dan Daerah serta event-event lainnya.
* Mempersiapkan atlet-atlet Cabang INKAI Jakarta Timur dari mulai Pra Pemula, Pemula, Kadet, Yunior, dan Senior.

back to top

Sejarah Karate dan Inkai di Indonesia

Sejarah Karate di Indonesia
Di Indonesia karate mulai berkembang sekitar tahun 1963, setelah kembalinya mahasiswa-mahasiswa yang tugas belajar di Jepang. Karyanto, Baud Adikusumo, Mochtar, Sabeth Muchsin dan Wono Sarono adalah orang-orang yang berjasa memperkenalkan dan mengambangkan seni beladiri karate di Indonesia.

Sejarah Inkai di Indonesia
pada 1964, sejumlah karateka mendirikan PORKI (Persatuan Olahraga Karate Indonesia) yang berafiliasi ke JKA (Japan Karate Association) dan beraliran shotokan. Aliran itu dipopulerkan Funakoshi dan diturunkan kepada Nakayama, yang menggelar kejuaraan karate pertama di Jepang pada 1957 atau hanya 12 tahun setelah Jepang luluh lantak dibom Sekutu.
Shotokan merupakan salah satu dari empat aliran karate terbesar di Jepang, selain Wado, Goju dan Shito yang masing-masing "beranak-bercucu" menjadi aliran-aliran kecil.
Pada 1972, PORKI berubah menjadi FORKI (Federasi Karatedo Indonesia). PORKI sendiri berubah menjadi Inkai (Institut Karatedo Indonesia) karena sejak awal berafiliasi ke shotokan. FORKI merupakan payung bagi seluruh perguruan karate di Indonesia, yang kemudian diakui KONI Pusat dan dipertandingkan di PON 1973 untuk pertama kalinya.

back to top
Di Indonesia karate mulai berkembang sekitar tahun 1963, setelah kembalinya mahasiswa-mahasiswa yang tugas belajar di Jepang. Karyanto, Baud Adikusumo, Mochtar, Sabeth Muchsin dan Wono Sarono adalah orang-orang yang berjasa memperkenalkan dan mengambangkan seni beladiri karate di Indonesia.

Sejarah Berdirinya INKAI
pada 1964, sejumlah karateka mendirikan PORKI (Persatuan Olahraga Karate Indonesia) yang berafiliasi ke JKA (Japan Karate Association) dan beraliran shotokan. Aliran itu dipopulerkan Funakoshi dan diturunkan kepada Nakayama, yang menggelar kejuaraan karate pertama di Jepang pada 1957 atau hanya 12 tahun setelah Jepang luluh lantak dibom Sekutu.
Shotokan merupakan salah satu dari empat aliran karate terbesar di Jepang, selain Wado, Goju dan Shito yang masing-masing "beranak-bercucu" menjadi aliran-aliran kecil.
Pada 1972, PORKI berubah menjadi FORKI (Federasi Karatedo Indonesia). PORKI sendiri berubah menjadi Inkai (Institut Karatedo Indonesia) karena sejak awal berafiliasi ke shotokan. FORKI merupakan payung bagi seluruh perguruan karate di Indonesia, yang kemudian diakui KONI Pusat dan dipertandingkan di PON 1973 untuk pertama kalinya.

back to top

Rabu, 13 Agustus 2008

Rapat anggota Inkai

Inkai Lampung adakan pertemuan

METRO (Lampost): Institut Karate-Do Indonesia (Inkai) Lampung mengadakan pertemuan antarpengurus di Aula Makodim 0411 Lampung Tengah, Selasa (7-3).

Pertemuan yang dihadiri Komandan Kodim (Dandim) 0411 Lampung Tengah Letkol Inf. Rahman Rianto, Sekum Inkai Lampung Syamsir Nasution, pelatih Sukardi, dan beberapa pengurus cabang lainnya itu membahas kelanjutan Inkai ke depan. "Inkai Lampung Bangkit ini merupakan istilah dari kita bersama (pengurus, red)," kata Rahman Rianto.

Istilah Inkai Lampung Bangkit, kata Rahman, selama ini ia melihat perlu adanya pembenahan secara menyeluruh, baik di bidang organisasi maupun atlet. Namun, sebagai olahragawan bela diri yang telah menekuni sejak 1976 itu, menilai keberadaan Inkai di Lampung berjalan dengan baik.

Sebagai dukungan terhadap kemajuan Inkai ke depan, pihaknya selalu siap untuk bersama-sama pengurus lainnya melakukan pembenahan, baik secara internal maumun eksternal.

Optimistis Dandim mengenai Inkai Lampung ke depan dibuktikan dengan keberhasilan atlet menyabet 3 emas di kejuaraan di Jakarta. "Tiga emas yang dipersembahkan Supriadi dalam kejuaraan di Jakarta merupakan bukti Inkai Lampung penuh potensi. Hanya saja, tinggal bagaimana kita membina secara intensif dan berkesinambungan," katanya.

Sementara itu, Sukardi, yang dipercaya sebagai pelatih Inkai, mengatakan akan tetap memegang teguh harapan Dandim 0411 Lampung Tengah itu. OGI/O-1